Indonesia memang sangat kaya dengan flora dan faunanya, salah satunya adalah burung dari ratusan jenis burung di indonesia yang sangat digemari oleh kicau mania adalah burung kacer (copsychus saularis), burung kacer itu sendiripun ada beberapa jenis diantaranya adalah kacer hitam ( wulung ), semi ( tretes) dan kemben ( skoci)
Perbedaan dari tiga jenis kacer tersebut bisa dilihat dari warnanya, kacer hitam sesuai dengan warnanya seluruh bulu di tubuhnya berwarna hitam, tretes ada sebagian atau lebih banyak berwarna hitam dan sebagian kecil berwarna putih, dan skoci atau kemben sebagian warna bulunya berwarna hitam dan putih.
Burung Kacer adalah salah satu tipe burung yang memiliki sifat fighter atau sifat daya tarung yang sangat tinggi. Salah satu karakter dasar dari burung Kacer adalah mbedesi/mbagong/kuda laut.
Ada beberapa hal yang menyebabkan burung Kacer mbagong/mbedesi/kuda laut sewaktu di trek dengan burung Kacer lain, yaitu:
1. Tingkat Birahi yang terlalu tinggi (over birahi).
2. Tidak kondisi. Contohnya mau memasuki masa mabung, sedang mabung atau kondisi kesehatan burung yang terganggu (sakit atau habis sakit).
3. Jatuh mental dan kurang birahi.
Perawatan burung kacer mbagong menurut LinduAji di forum kicaumania
1. Kebanyakan kacer PASTI bagong dan itu tidak dapat dipungkiri karena itu bawaan dari alamnya. Saya berani jamin dah burung-burung kacer yang bagus-bagus di lapangan lomba sepintas memang tidak bagong tapi coba dilihat sehari-harinya mesti dia akan sempat bagong cuman yang terpenting adalah perawatan dan penguncian di lapangan yang harus ekstra ketat.
2. Burung Kacer bagong ada berbagai penyebabnya:
a. Segi bawaan: ada burung memang dari segi bawaan dia sudah sering bagong jadi dari segi ini burung sudah tidak harapan untuk dibuat lomba atau untuk dipoles lagi karena akan menuai hasil yang tidak bagus. Sarannya jual saja ke pasar.
b. Segi perawatan: dari segi ini apakah kita sudah benar dalam hal perawatannya, misalnya mandi, jemur plus ekstra foodingnya. Kebanyakan kacer bagong karena dari segi perawatannya memang sudah salah. Kacer itu burung yang suka panas maka pemberian pakan seperti kroto itu sedikit saja atau kalau tidak sekali selang waktu dua hari; itu bertujuan meredam hawa birahi yang berlebihan karena sifat dari burung kacer adalah fighter, sehingga diharapkan dalam pemberian kroto selang dua hari ini agar burung tetap fit di lapangan alias tidak gembos di tengah jalan. Saran saya, burung kacer itu lebih baiknya difooding jangkrik saja sekitar 10 sampai 20 sehari karena di dalam tubuh jangkrik itu bersifat dingin dan lebih berpotensi untuk menjerihkan suara plus power.
Dapat dibuktikan burung (dalam hal ini kacer) yang kebanyakan ekstra kroto sama jangkrik itu dapat kita lihat jelas sekali perbedaannya. Burung kroto pasti terlalu birahi dan kebanyakan bagong kalo burung jangkrik mesti powernya dahsyat dan burung diam di plangkringan alias anteng tapi kerja dan tidak gembos.
Masalah mandi cukup sehari sekali karena kalau burung kebanyak mandi seperti kacer akan mengundang birahi bagongnya karena si burung akan sering �didis� (merawat bulunya) sewaktu kita jemur.
Penjemuran untuk kacer itu relatif tergantung burungnya. Kalau burung bakalan mau kita jemur lama sih tidak apa-apa karena bertujuaan untuk pembentukan badan dan melatih nafas agar tidak mudah terserang penyakit. Kalau burung jadi, maksimal penjemuran sekitar tiga jam itu sudah sangat cukup, dengan alasan burung jadi itu tidak perlu lama-lama dijemur karena nanti kalau pas di lapangan akan cepat habis tenaganya alias gembos tengah jalan. Makanya kita banyak-banyak kerodong dia agar banyak istirahat. Supaya nantinya fit di lapangan.